Praktikum Minggu 4 : Rangkuman Materi Desain Thinking
JUDUL : Design Thinking
I. Tujuan
Mahasiswa mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi Tugas Akhir.
Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir menggunakan prinsip desain thinking.
II. Dasar Teori (Rangkuman Pembelajaran)
Design Thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks yang tidak jelas atau tidak diketahui, dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan prototipe dan pengujian.
Memahami lima tahap Design Thinking ini akan memberdayakan siapa pun untuk menerapkan metode Berpikir Desain untuk memecahkan masalah kompleks yang terjadi di sekitar kita.
Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design Thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna atau user. Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi.
Design thinking memiliki beberapa elemen penting yaitu :
1. People centered : dalam metode ini, perlu ditekankan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berpusat pad apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user
2. Highly creative : dalam menggunakan metode ini, dapat digunakan kreativitas sebebasnya, tidak perlu aturan yang terlalu kaku dan baku
3. Hands on : proses desain memerlukan percobaan langsung oleh tim desain, bukan hanya pembuatan teori atau sebuah gambaran di kertas
4. Iterative : proses desain merupakan sebuah proses dengan tahapan-tahapan yang dilakukan berulang-ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk atau aplikasi yang baik
http://sis.binus.ac.id/files/2017/12/1.png
Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.
Berikut adalah tahap-tahap Design Thinking:
1. Empathise
Tahap pertama dari proses Design Thinking adalah untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang akan dipecahkan. Melibatkan konsultan ahli untuk mencari tahu lebih banyak tentang area yang menjadi perhatian melalui pengamatan, keterlibatan dan empati dengan orang-orang untuk memahami pengalaman dan motivasi mereka, serta membenamkan diri dalam lingkungan fisik untuk memiliki pemahaman pribadi yang lebih mendalam tentang masalah yang terlibat.
2. Define
Mendefinisikan dari kumpulan informasi yang telah dibuat dan kumpulan informasi lainnya saat tahap Empathize. Kita akan menganalisis pengamatan dan mensintesis mereka untuk menentukan masalah inti yang identifikasi. pendefinisian masalah harus sebagai pernyataan masalah dengan topik yang berpusat pada manusia.
3. Ideate
Dengan latar belakang masalah yang telah teridentifikasi kita dapat mulai ‘berpikir di luar kotak’ untuk mengidentifikasi solusi baru untuk pernyataan masalah yang ada, dan kita dapat mulai mencari cara alternatif untuk melihat masalah.
4. Prototype
Ini adalah fase eksperimental, dimana tujuannya adalah untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama. Solusi tersebut diimplementasikan dalam prototype dan, satu-per-satu, mereka diselidiki dan diterima, diperbaiki dan ditinjau ulang, atau ditolak atas dasar pengalaman pengguna. Pada akhir tahap ini, tim desain akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang kendala yang melekat dalam produk, masalah yang ada, dan memiliki perspektif yang lebih baik / lebih banyak informasi tentang bagaimana pengguna nyata akan berperilaku, berpikir, dan merasa ketika berinteraksi dengan produk akhir.
5. Test
Ini adalah tahap akhir dari 5 tahap-model, tetapi dalam proses berulang, hasil yang dihasilkan selama fase pengujian sering digunakan untuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasikan pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir, berperilaku, merasakan, dan berempati.
III. Kesimpulan
Praktikum hari ini adalah mengenai persiapan diri untuk menghadapi TA. Dosen saya memberikan arahan tentang bagaimana cara berfikir dalam pengerjaan TA dan beliau kemudian menjelaskan tentang Prinsip Design Thinking tersebut.
Praktikum hari ini adalah mengenai persiapan diri untuk menghadapi TA. Dosen saya memberikan arahan tentang bagaimana cara berfikir dalam pengerjaan TA dan beliau kemudian menjelaskan tentang Prinsip Design Thinking tersebut.
VIII. Referensi
- “Memahami 5 Tahap Design Thinking Proses”, [online] diakses tanggal 14 September 2018, http://qed-20.mhs.narotama.ac.id/design-thinking-proses.html
- Ali, Sashkia Dwi, 2017, “DESAIN THINKING", [online] diakses tanggal 19 September 2018, https://sis.binus.ac.id/2017/12/18/design-thinking-2/
Komentar
Posting Komentar